Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kesalahan dalam Menulis Latar Belakang Makalah dan Penelitian

Banyak mahasiswa atau siswa di sekolah yang bingung ketika mendapatkan tugas menulis sebuah makalah. Persoalan yang mereka hadapi rata-rata sama, yaitu di bagian latar belakang. Mereka bertanya bagaimana cara membuat latar belakang penelitian yang benar? Akhirnya mereka banyak mencontoh, bahkan tidak banyak juga yang menjiplak latar belakang dari skripsi atau penelitian lain. Tapi pada akhirnya mereka juga kebingunan tentang cara membuat latar belakang karena tetap saja disalahkan oleh dosen pembimbingnya. Memang, bagi mahasiswa, menulis latar belakang adalah momok terbesar karena harus revisi terus menerus sampai sang dosen memberikan acc.


Sebenarnya apa kesulitan mereka dan bagaimana cara membuat latar belakang yang tepat?

Menurut saya, mereka kurang memerhatikan logika berpikir pada susunan ide dalam latar belakang yang mereka tulis. Latar belakang berisi alasan kuat yang mendasari penulisan sebuah makalah atau sebuah penelitian. Tanpa latar belakang yang kuat, sebuah makalah atau penelitian akan kehilangan nilai krusialnya. Dengan kata lain, makalah atau penelitian itu tidak penting dan tidak mendesak untuk dilakukan. Berikut adalah kesalahan yang biasanya ditemukan dalam latar belakang.

1. Latar belakang bukan landasan teori

Seringkali ditemukan dalam latar belakang uraian detil mengenai sebuah konsep. Meskipun dapat digunakan sebagai alasan, tetapi meletakkan penjelasan mengenai konsep atau teori pada latar belakang kurang tepat. Selain dapat membingungkan pembaca, logika berpikir dari alasan mengapa melakukan penelitian akan tidak jelas karena sudah dirumitkan dengan pembahasan teori.

Sarannya, sebaiknya cukup mencantumkan definisi atau penjelasan umum yang ada kaitannya dengan alasan mengapa melakukan penelitian atau menulis makalah tersebut.

2. Menyajikan temuan atau data dengan kutipan langsung

Sebenarnya menyajikan data atau temuan dalam latar belakang tidak masuk akal secara logika berpikir. Mengapa demikian? Karena seharusnya data disajikan dalam bab berikutnya. Jika dalam latar belakang sudah disajikan data, maka penulis harus menjelaskan dan menafsirkan data tersebut. Jika tidak, maka pembaca akan terlebih dahulu menafsirkan data tersebut. Yang dikhawatirkan adalah pembaca menafsirkan data atau temuan tersebut dengan sudut pandang lain yang mungkin nantinya akan mematahkan persepsi penulis makalah tersebut. Dengan kata lain, bisa saja kutipan langsung yang disajikan dalam latar belakang tidak sesuai dengan tujuan dan rumusan masalah yang diajukan.

Baca juga Cara Menentukan Angel Tulisan yang Tepat

Sebagai contoh, ada sebuah latar belakang yang menampilkan kutipan langsung dari sebuah data, katakanlah sebuah novel. Dalam penjelasan mengenai kutipan tersebut penulis makalah mengatakan bahwa itu menunjukkan nilai-nilai religi pada novel. Padahal ketika dibaca dari sudut pandang yang lain, kutipan tersebut lebih dari sekadar mengandung nilai religi, akan tetapi mengandung unsur mistisisme dalam suatu agama. Hal ini akan mengakibatkan persepsi awal penelitian tersebut patah karena terburu-buru menampilkan data.

3. Kurang fokus

Membaca latar belakang sebuah penelitian sama dengan membaca logika berpikir seorang peneliti. Dalam bahasa sederhana, latar belakang merepresentasikan apa yang dipikirkan oleh peneliti sehingga ia mau melakukan penelitian tersebut. Namun, terkadang apa yang ada dalam pikiran peneliti tersebut terlalu abstrak dan rumit sehingga ketika ia mencoba menampilkannya dalam sebuah latar belakang mengakibatkan pambahasan yang terlalu melebar dari topik permasalahan. Maka dari itu sangat perlu memerhatikan setiap ide yang ingin ditampilkan dalam latar belakang sehingga kohesi dan korelasi antar paragraf menjadi jelas dan dapat dengan mudah dipahami oleh pembaca, terutama oleh penguji penelitian.

4. Kurang bukti dan alasan

Menyusun sebuah laporan penelitian atau makalah melatih kita untuk kritis terhadap suatu permasalahan. Masalah tersebut diangkat menjadi sebuah penelitian dengan harapan akan memberikan jalan keluar atau memberikan pembelajaran. Maka dari itu objek atau masalah yang akan diangkat harus memiliki bukti dan alasan yang kuat sehingga layak untuk diteliti. Terkadang, ini yang menjadi kesulitan para peneliti dalam menyusun laporannya. Misalnya, seorang mahasiswa tertarik untuk meneliti komunitas etni Madura di daerah pegunungan Ijen, Bondowoso. Jika dalam latar belakang si mahasiswa tidak menghadirkan cukup bukti dan alasan yang membuat penelitiannya menarik, maka dapat dipastikan bahwa proposal penelitiannya hanya akan berakhir di meja sang dosen sebelum masuk keranjang sampah.

Demikianlah artikel singkat saya tentang cara membuat latar belakang dan kesalahan dalam menulis latar belakang penelitian atau makalah. Penulis menerima kritik dan saran melalui kolom komentar atau formulir kontak. Semoga bermanfaat dan terima kasih.


Posting Komentar untuk "Kesalahan dalam Menulis Latar Belakang Makalah dan Penelitian"