Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Menentukan Angle Tulisan yang Tepat



Menulis kerap kali menjadi sesuatu yang dianggap sulit. Banyak orang yang mengatakan, "Saya tidak bisa menulis", "Saya tidak bisa mengarang", dan masih banyak lagi yang lainnya. Intinya mereka semua menganggap menulis adalah pekerjaan yang sulit dan membuang waktu. Ujung-ujungnya ketika menulis itu ternyata menjadi tagihan dalam tugas, mereka mengatakan kepada saya, "Kamu bisa bantu mengarang?".

Sebenarnya, kalau kita mau berusaha, menulis bukanlah perkara yang terlalu sulit. Bahkan, saya berani bilang bahwa semua orang dapat menulis (baca: mengarang). Tuntutannya hanya seberapa keras mereka mau belajar dan mau meluangkan waktu sejenak di depan selembar kertas atau sebuah layar komputer.

Salah satu yang menjadi kesulitan orang dalam menulis adalah memulai tulisan. Bukan berarti tidak ada ide, tetapi terkadang kita kesulitan untuk memulai tulisan. Ketersediaan bahan tulisan tidak akan membantu jika tidak menemukan angel atau sudut pandang tulisan yang tepat.

cara menentukan angel tulisan yang tepat

Apakah angle tulisan itu?


Dalam hal ini angle diambil dari istilah dalam dunia fotografi yaitu angle (baca Bahasa Inggris) yang artinya sudut pengambilan gambar. Objek dalam fotografi harus disorot dan dibidik dengan angle yang tepat sehingga dapat menonjolkan unsur yang paling menarik. Sering kita lihat fotografer yang berjongkok, berbaring sampai naik ke atas tangga guna mendapatkan angle yang pas dan menarik. Bahkan, di media sosial, sering kita tertipu dengan foto profil seseorang yang terlihat kurus sementara di kenyataan ternyata ia adalah orang yang gemuk. Hal itu disebabkan oleh angle atau sudut pengambilan gambar dari atas. Cara itu terbukti ampuh membuat pipi yang sebenarnya montok berisi, menjadi sedikit lebih tirus mengisyaratkan postur yang kurus.

Namun dalam konteks tulisan angle yang dimaksud bukanlah sudut pengambilan foto, melainkan dari sudut mana penulis membahas suatu topik. Masih bingung? Mari ikuti ilustrasi berikut.

Blogger bernama Sarwono hendak menulis konten di blog barunya. Akan tetapi, ia bingung hendak menulis tema apa. Ia pun membuka portal berita dan di sana ia membaca tentang virus korona yang sedang mewabah di dunia. Dari berita itu, Sarwono kemudian berpikir akan membahas virus korona dalam tulisannya. Ia pun mengatakan dalam hatinya.

"Kira-kira apa sisi positif dari wabah korona ini? Apakah tidak ada hikmah sama sekali di balik bencana ini?"

Nah. Kalimat yang diucapkan oleh Sarwono itu tidak lain merupakan awal dari sebuah angle. Bermula dari sebuah pemikiran kritis terhadap suatu peristiwa, seorang penulis dapat menangkap hal yang menarik untuk dijadikan sebuah tulisan.

Mulailah dengan bertanya


Menemukan angle dalam sebuah tulisan tidaklah rumit. Seorang penulis dapat memulainya dengan bertanya. Bertanya kepada siapa? Ya kepada diri sendiri untuk segera mencari tahu jawabannya. Seperti yang telah dicontohkan sebelumnya. Sarwono berhasil menemukan angle menarik dari peristiwa pandemi covid-19. Sarwono bertanya tentang sisi positif dari bencana dunia itu. Ia mungkin penasaran apakah tidak ada sisi positifnya, sementara ia tahu bahwa segala sesuatu di dunia ini selalu berdampingan antara dua sisi yang berlawanan. Yin dan Yan. Bersama kesulitan ada kemudahan.

Setelah menemukan angle yang menurutnya menarik itu, maka yang harus dilakukan oleh Sarwono adalah mencari data dan bahan sebanyak mungkin untuk memulai tulisannya. Setelah terkumpul dan dirasa pas, maka tulisan dapat dengan mudah diselesaikan.

Selain menjadi syarat untuk menarik atau tidaknya sebuah tulisan, angle juga berfungsi sebagai pemandu dalam proses menulis. Sering dijumpai penulis yang tidak fokus pada bahasan dalam tulisannya. Ide yang dibahas dalam paragraf demi paragraf ambyar ke mana. Bukan hanya membuat kualitas tulisan menjadi turun, tetapi hal itu juga dapat membuat bingung para pembaca. Untuk itu menemukan angle yang paling menarik atau yang paling tepat sangatlah penting.

Baca juga Tips Menulis Esai yang Menarik

Dalam bidang jurnalistik, menemukan angle berita yang menarik menentukan kualitas seorang jurnalis atau wartawan. Pada peristiwa besar yang berpotensi menjadi headline, straight news dalam sebuah media massa akan dikelilingi oleh tulisan features atau berita-berita kecil lain dengan topik yang sama. Misalnya ada berita pemerintah menyampaikan isolasi diri dan karantina di rumah selama 14 hari sebagai salah satu cara untuk menangkal penyebaran covid-19, maka akan ada berita-berita kecil yang akan mengelilingi headline itu di halaman depan sebuah media. Berita-berita itu dapat berupa penjelasan dari pihak medis tentang mengapa harus mengisolasi diri selama 14 hari, dan sebagainya atau kisah menarik dari seorang pasien yang mengisolasi dirinya sampai 14 hari, dan sebagainya.

Apakah semua peristiwa atau tema memiliki angel yang menarik?


Jawabannya adalah iya. Semua peristiwa pasti memiliki angel yang menarik untuk dibahas. Misalnya dari peristiwa sederhana, Marmoyo memukul anaknya di tempat rental playstation, maka pertanyaan untuk angel yang muncul adalah


  • Mengapa orang tua cenderung tidak suka anaknya main playstation?
  • Bagaimanakah psikologi anak yang dipukul atau dimarahi di depan umum?
  • Apakah anak yang bermain game adalah anak yang bodoh?


Dari sebuah peristiwa kecil saja dapat dipecah menjadi beberapa angle yang menarik apalagi sebuah peristiwa yang kompleks. Untuk itu, janganlah menanggap menulis itu merupakan pekerjaan yang sulit dan membuang waktu. Sebab, menulis adalah proses kita belajar memahami diri sembari mengkhidmati kehidupan di dunia ini.

Terima kasih telah berkunjung, kritik dan sarannya kami tunggu di formulir kontak atau di kolom komentar di bawah ini.

Posting Komentar untuk "Cara Menentukan Angle Tulisan yang Tepat"