Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Misteri Pabrik Beras Ketintang Surabaya

Pada awalnya pabrik yang di bangunannya tertulis tahun 1867 itu adalah pabrik gula, dan tahun yang tertera di dindingnya itu dianggap sebagai tahun pabrik tersebut berdiri. Namun kemudian pabrik itu digunakan sebagai pabrik pengolahan padi.

Dari sejarahnya, kawasan jalan Ketintang merupakan tempat membuat alat-alat pertanian, seperti pisau, sabit, cangkul dan sejenisnya. Orang-orang zaman dulu menganggap sebagai Ketintang sebagai kawasan pandai besi, di mana setiap hari terdengar suara besi ditempa "ting tang ting tang", sehingga akhirnya disebut jalan Ketintang.

Kegiatan para pandai besi lama-lama surut di sana, makin hari makin nggak kedengeran suara besi ditempa. Bahkan, pabrik yang udah dilengkapi dengan mesin-mesin berat itu dijual ke pihak swasta dan semakin lama makin menurun produksinya, hingga akhirnya tutup.

Dari keterangan beberapa warga sekitar ada yang mengatakan bahwa daerah sekitar bekas pabrik itu terkenal akan keangkerannya. Beberapa kejadian aneh sering terjadi, dan kejadian itu sampai terjadi berulang kali.

Misteri Pabrik Beras Ketintang Surabaya


Setelah pabrik tutup dan minimnya penerangan di sana, kawasan pabrik itu jadi sangat angker. Bangunan pabrik serta mesin-mesin yang masih ada di dalamnya nggak ada yang ngurus lagi, bahkan tidak ada seorangpun tinggal di sana. Anehnya suara mesin pabrik terkadang masih terdengar, juga terkadang sayup-sayup terdengar suara besi ditempa.

Di bekas pabrik tersebut juga kerap muncul sosok Noni Belanda yang sepertinya memang penghuni tetap di lokasi tersebut. Ada juga sosok nenek-nenek yang konon adalah hantu dari nenek-nenek yang dipenggal di sana oleh Belanda. Penampakan lain yang pernah terjadi adalah pasukan Belanda yang baris-berbaris di sana.

Posting Komentar untuk "Misteri Pabrik Beras Ketintang Surabaya"