Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Cara Membuat Novel Sejarah Pribadi

 Assalamualaikum, Sobat Marnulis.

Kali ini Marnulis akan membahas cara membuat novel sejarah pribadi. Bagi kalian yang penasaran, gimana sih cara membuat novel sejarah pribadi? Yuk baca artikel ini sampai habis, ya.

Pertama, yang harus Sobat Marnulis pahami terlebih dahulu adalah perbedaan teks sejarah dengan teks cerita sejarah. Teks sejarah adalah teks yang berisi informasi tentang fakta-fakta suatu peristiwa yang terjadi di masa silam. Biasanya cabang ilmu yang digunakan dalam menulis teks sejarah adalah filologi. Jadi, teks sejarah berisi informasi yang sesuai dengan fakta.


Cara Membuat Novel Sejarah Pribadi


Nah, untuk teks cerita sejarah pengertiannya adalah karangan yang menyajikan peristiwa sejarah masuk dalam alurnya. Maksudnya, peristiwa sejarah yang diceritakan memang sesuai dengan kenyataan atau fakta, akan tetapi juga telah disisipi fiksi atau karangan. Misalnya ada buku atau novel yang menceritakan tentang Majapahit. Meskipun mengangkat cerita kerajaan Majapahit, belum tentu peristiwa yang ada di cerita tersebut sesuai dengan kenyataannya. Sebab, tidak ada yang tahu persis bagaimana peristiwa tersebut terjadi di masa silam.

Jadi, yang membedakan teks sejarah dan teks cerita sejarah adalah bagaimana fakta sejarah tersebut disampaikan kepada pembaca. Jika apa adanya, maka termasuk dalam teks sejarah, akan tetapi jika ada unsur khayalan atau karangan, maka termasuk dalam teks cerita sejarah.

Teks cerita sejarah dapat ditulis dalam bentuk cerpen atau novel. Berikut adalah cara membuat novel sejarah pribadi.

Cara Membuat Novel Sejarah Pribadi

1. Menentukan tema dan amanat yang akan disampaikan


Menentukan tema dan amanat di awal proses penulisan, dapat mempermudah kita dalam membuat alur dasar sebuah novel. Misalnya kita punya kenangan peristiwa yang menyedihkan, kemudian kita ingin menulisnya menjadi sebuah novel sejarah. Maka kita harus menentukan terlebih dahulu tema dan amanatnya. 

Misal, temanya perpisahan dengan anggota keluarga, maka amanat yang bisa disampaikan kepada pembaca nantinya bisa bagaimana ketabahan dan kerelaan ketika mengalami perpisahan dengan anggota keluarga yang dicintai.

2. Menetapkan sasaran pembaca


Pembaca yang berbeda menjadikan penyampaian teks yang berbeda pula. Misalnya sasaran pembaca anak-anak atau remaja, tentu berbeda dengan sasaran pembaca dewasa. Maka, sebelum mulai menulis novel sejarah pribadi, tentukan terlebih dahulu sasaran pembaca kita.

Misal, sasaran pembaca kita adalah remaja. Maka, penggunaan kalimat dan kata-kata populer lebih tepat dibandingkan kata atau kalimat yang sulit dipahami.

3. Merancang peristiwa-peristiwa utama dalam bentuk skema alur


Peristiwa yang dimaksud adalah cerita berbentuk narasi fiksi. Jika cerita berbentuk fakta, urutkan terlebih dahulu rangkaian peristiwanya berdasarkan tahapan alur.

4. Membagi peristiwa utama ke dalam bagian awal, perkembangan, dan akhir cerita


Selain membagi peristiwa utama dalam beberapa bagian-bagian sesuai dengan tahapan alur, peristiwa urtama juga bisa disisipi peristiwa-peristiwa pendukung yang menjelaskan motif atau sebab terjadinya peristiwa utama.

5. Menyusun tokoh dan perwatakan, latar, dan sudut pandang


Tokoh dalam hal ini sangat perlu direncanakan. Baik itu dari segi fisik dan perwatakannya. Selain itu, pemberian nama juga sangat penting menentukan pengkarakteran tokoh. Latar juga perlu ditentukan untuk memudahkan proses pendeskripsian. Yang terakhir, menentukan sudut pandang cerita. Hal ini berguna untuk menentukan gaya bercerita dalam novel sejarah pribadi yang akan kita buat. Teknik bercerita menggunakan sudut pandang orang pertama tentu lebih menekankan pada peristiwa yang tidak bisa ditebak, sedangkan penggunaan sudut pandang orang ketiga membuat kita lebih leluasa mendeskripsikan tokoh atau peristiwa.

Nah, itu dia tips tentang cara membuat novel sejarah pribadi ala Marnulis. Semoga bermanfaat. Jangan lupa bagikan artikel ini, ya.

Posting Komentar untuk "Cara Membuat Novel Sejarah Pribadi"