Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pidato: Pengertian, Tujuan, Unsur, dan Metode

Assalamualaikum, Sobat Marnulis. Apa kabar? Semoga sehat selalu ya. Kali ini Marnulis akan membahas pidato mulai dari pengertian, tujuan, unsur, dan metode pidato. Semoga penjelasannya lengkap dan mudah dipahami ya. Yuk.

metode pidato ekstemporan adalah
Sumber: Kaskus

Pengertian Pidato

Pidato adalah bentuk komunikasi interpersonal yang disampaikan secara lisan tentang suatu perkara. 

Tujuan Pidato

Tujuan dari orang berpidato di antaranya adalah menghibur, menyampaikan informasi, dan menstimulasi atau mengajak.

Tujuan pertama adalah menghibur. Adakalanya ketika seseorang berpidato, ia menyampaikan humor atau candaan. Hal ini tentu menarik dan menghibur pendengar. Humor yang disampaikan ketika berpidato biasanya adalah kalimat-kalimat spontanitas, menceritakan kisah-kisah jenaka, petualangan, dan cerita-cerita lainnya. jadi, humor dapat menambah daya tarik pidato.

Tujuan berpidato yang kedua adalah menyampaikan informasi. Ketika seseorang tampil di depan khalayak, tentu ada informasi atau pesan yang ingin disampaikan. Misalnya ketika kepala sekolah berpidato dalam upacara memperingati hari kemerdekaan. Tentu kepala sekolah akan menyampaikan informasi seputar hari kemerdekaan, seperti sejarah atau hikmahnya.

Tujuan berpidato yang terakhir adalah menstimulasi atau mengajak. Tujuan berpidato yang satu ini dapat dikatakan sebagai yang paling sulit. Tujuan ini hanya dapat dicapai jika orang yang berpidato sudah memiliki pengalaman yang banyak. Kesuksesan berpidato dapat diukur dari seberapa terpengaruh orang setelah mendengar sebuah pidato. Materi atau informasi yang disampaikan boleh sama, tetapi seberapa banyak orang yang terinspirasi atau terpengaruh dari sebuah pidato tergantung kemampuan penyampaiannya.

Jenis-jenis Pidato

Dilihat dari situasi dan kondisi atau konteksnya, pidato dibagi menjadi tiga.

1. Pidato Formal

Pidato formal adalah pidato yang dilakukan dalam situasi formal. Situasi formal yang dimaksud dalam hal ini adalah situasi resmi. kita bisa menilai sebuah acara dapat dikatakan resmi atau tidak dari situasi dan kondisinya. Jika acara tersebut merupakan acara penting, maka jenis pidato yang digunakan adalah pidato resmi. Ciri-ciri pidato resmi adalah penggunaan ragam bahasa resmi dan struktur pidato yang digunakan juga lengkap. Contoh situasi pidato resmi adalah pidato pada acara rapat perusahaan atau lembaga penting lainnya.

2. Pidato Semi Formal

Pidato semi formal adalah pidato yang dilakukan dalam situasi semi formal. Situasi semi formal dapat dilihat dari jenis acaranya. Jika acara tersebut memungkinkan percakapan atau penggunaan bahasa yang tidak terlalu resmi, maka pidato yang digunakan adalah pidato semi formal. Ragam bahasa yang digunakan dalam pidato semi formal adalah ragam bahasa semi formal. Ragam ini biasanya mencampur antra ragam bahasa resmi atau formal dengan ragam santai. Biasanya dalam ragam semi formal terdapat beberapa kata yang tidak baku. Dalam konteksnya, biasaya pembicara dapat bercanda dengan pendengarnya. Berbeda dengan pidato formal yang lebih terkesan kaku.

3. Pidato Nonformal

Pidato nonformal adalah pidato yang dilakukan dalm situasi santai atau nonformal. Ciri khas pidato nonformal adalah penggunaan bahasanya yang tidak baku atau santai. Acara yang termasuk dalam panggung pidato non formal antara lain; acara ulang tahun, reuni, pertemuan keluarga besar, dan lain-lain.

Unsur Pidato

Unsur-unsur pidato adalah beberapa hal yang wajib atau harus ada ketika melakukan pidato. Berikut adalah unsur-unsur pidato.
  1. Penceramah, yaitu orang yang melakukan pidato.
  2. Pendengar, yaitu orang yang mendengarkan atau menyimak pidato. Dalam dunia digital, pendengar dan penceramah tidak harus berada dalam satu tempat yang sama, misalnya difasilitasi oleh komunikasi video, dan lain-lain.
  3. Materi, yaitu seperangkat informasi yang disampaikan penceramah kepada pendengar. Dalam hal ini, materi yang disampaikan ketika pidato dapat berupa pesan-pesan, informasi menarik, sampai pada ajaran agama tertentu. Tujuan disampaikannya materi tersebut salah satunya adalah untuk mendorong dan mempengaruhi pendengar.

Metode Pidato

Metode pidato adalah cara yang digunakan seseorang menyampaikan materi ketika pidato. Berikut adalah metode pidato yang dapat digunakan.
  1. Metode impromtu, yaitu metode pidato tanpa persiapan. Metode impromtu ini biasanya digunakan oleh seseorang yang telah memiliki jam terbang tinggi. Artinya, ia telah terbiasa berpidato. Metode impromtu juga disebut metode spontanitas yang berarti tanpa naskah dan persiapan.
  2. Metode menghafal, yaitu metode pidato dengan menyiapkan naskah terlebih dahulu untuk kemudian dihafalkan. Biasanya metode ini digunakan dalam ajang perlombaan pidato.
  3. Metode membaca, yaitu metode pidato dengan membaca naskah. Dalam hal ini naskah berfungsi sebagai pedoman tentang materi yang akan disampaikan. Biasanya metode membaca ini digunakan oleh pejabat penting ketika berpidato, Tujuannya adalah menghindari kesalahan berbicara dan informasi yang disampaikan, misalnya pidato kenegaraan yang dilakukan oleh presiden.
  4. Metode ekstemporan. Metode ekstemporan adalah metode pidato dengan membawa catatan kecil. Metode ini adalah yang paling sering digunakan dalam konteks sehari-hari. Dalam penggunaan metode ekstemporan ini, biasanya catatan kecil yang dibawa berisi poin-poin penting dari materi yang hendak disampaikan. Selain itu, catatan kecil dalam metode ekstemporan juga dapat berisi nama-nama tokoh pentig yang hadir suatu acara.
Nah, itu dia penjelasan mengenai pidato mulai dari pengertian, tujuan, unsur, sampai metode yang digunakan. Semoga bermanfaat dan mudah dipahami ya. Jangan lupa bagikan kepada teman-teman kalian. Terima kasih.

Posting Komentar untuk "Pidato: Pengertian, Tujuan, Unsur, dan Metode"