Cara Membuat Novel yang Menarik untuk Dibaca
Assalamualaikum, Sobat Marnulis. Jangan lupa untuk berlangganan membaca tulisan di blog ini, ya. Caraya silakan langganan dengan memasukkan email kalian yang ada di bagian bawah blog ini. Pastinya akan ada banyak informasi seputar dunia menulis dan literasi yang menarik untuk kamu semua.
Perlahan tapi pasti, keinginan untuk menulis novel pun pudar. Akhirnya, ia hanya bisa meratap ketika tahu justru temannya yang berhasil menyelesaikan novelnya. Lebih sedih lagi jika novel yang ditulis oleh temannya itu ternyata sangat bagus.
Lalu, bagaimana cara membuat novel yang menarik untuk dibaca?
Tentukan Tema Mayor dan Minor yang Menarik
Dalam pengertian saya, tema mayor adalah pokok pikiran yang menjadi lanadasan cerita. Tema mayor ini kemudian diikuti oleh tema-tema minor.
Misalnya tema mayornya adalah pengabdian santri, maka tema minor yang dapat dipilih misalnya, kesetiaan, kepatuhan, dan lain-lain. Dengan adanya tema mayor dan minor ini, nantinya dapat digunakan sebagai pengembang konflik dalam cerita.
Menentukan Kronologi Konflik
Menentukan konflik menjadi hal yang sangat penting ketika menulis sebuah novel. Penulis harus menyusun terlebih dahulu konflik utama dan konflik-konflik turunannya. Konflik utama adalah konflik yang menjadi acuan alur cerita. Misalnya konflik utamanya adalah perjalanan mencari ayah kandung, maka konflik turunan yang dapat dibuat adalah di tengah perjalanan tokoh ayah ternyata diketahui sebagai buronan polisi, dan seterusnya.
Menentukan Perwatakan dan Fisiologi Tokoh
Tokoh yang ada dalam cerita menjadi nyawa dari sebuah novel. Tidak jarang sebuah novel yang menggambarkan karakter yang khas menjadi daya tarik tersendiri dan membekas pada hati pembacanya. Misalnya tokoh Annelies dalam novel legendaris Bumi Manusia karya Pramoedya Ananta Toer. Tokoh Annelies dinilai sangat unik.
Dalam hal ini penulis perlu menggambarkan tokoh dalam novelnya dengan jelas, baik dari segi perwatakan dan fisiologi. Misalnya seorang penulis akan membuat tokoh anak kecil, maka harus dijelaskan secara watak ia bagaimana dan berikut secara fisiologinya. Misalnya dalam hal ini Marnulis contohkan tokoh anak kecil yang berwatak cengeng dan manja. Maka secara fisiologi tokoh tersebut dapat digambarkan memiliki tubuh mungil, kurus, berambut poni, bermata bundar, dan sebagainya. Lebih sederhananya kita tidak mungkin membuat tokoh yang penyayang dengan penggambaran fisik yang tidak sesuai, misalnya tokoh pemarah yang bermata sendu dan sebagainya.
Mendeskripsikan Latar Sedetil dan Seindah Mungkin
Sebuah novel haruslah memiliki bahasa yang berbeda daripada teks nonsastra. Selain memerhatikan alur dan kualitas cerita, penulis novel juga harus mampu menghadirkan deskripsi latar yang detil dan indah. Tujuannya adalah pembaca benar-benar dapat membayangkan dunia yang ada dalam cerita. Selain itu, bahasa yang indah dapat menambah kualitas dari novel yang dibuat. Misalnya penulis hendak menceritakan latar di sebuah kantor, maka ia harus bisa menghadirkan ruang kantor itu kepada pembacanya, lengkap dengan suasananya dengan bahasa yang indah.
Jangan Pernah Menggurui Pembaca
Menggurui pembaca yang dimaksud dalam hal ini adalah penulis mencoba mengajari pembaca novelnya tentang suatu hal. Misalnya yang paling sering terjadi adalah penulis terlalu banyak menjelaskan perihal larangan berbuat dosa. Hal ini tentu untuk menghindari kesan pembaca yang merasa diceramahi karena seolah tidak tahu apa-apa. Jika ada pesan yang hendak disampaikan, hendaknya mempresentasikannya pada perilaku tokoh. Hal itu lebih menarik daripada membaca narasi panjang yang berisi ceramah.
Nah, itu dia kiat atau cara membuat novel yang menarik untuk dibaca. Semoga bermanfaat dan menginspirasi bagi Sobat yang mau menulis novel. Jangan lupa share tuisan ini, ya.
Posting Komentar untuk "Cara Membuat Novel yang Menarik untuk Dibaca"
Silakan tulis komentar Anda sebagai kritik, saran, dan masukan untuk blog ini.